Sebuah Catatan untuk Anakku
Membaca status fb anakku. aku tersentak.. karena memang tidak menyadari kalau hari ini, 20 tahun yang lalu, aku memasuki dunia rumah tangga.. lebih tersentak lagi, karena anakku seperti biasanya, membeli cake, bedanya kali ini ia makan sendiri karena kami berjauhan.. hmm.. kutersentak lagi.. karena anakku bela-belain update satatus fb yang langka dilakukannya, karena lebih cinta ber-twitt - ria.....mengharukan..
Mama setuju pendapat Sweeney.. bahwa ultah pernikahan adalah perayaan cinta, kepercayaan, toleransi, kemitraan, dan keuletan.
Tetapi jangan lupa nak..untuk meraih semua itu..pernikahan harus dilandasi ketakwaan, dengan demikian setajam apapun kerikil rumah tangga, akan terasa nikmat dengan balutan restu Allah.
Mama &Papa belum berhak bergelar 'orang tua yang sukses' sebelum kamu menjadi "orang", untuk itu bantu kami meraih gelar itu ya nak. kamu pasti sudah tahu bagaimana caranya, just do it. Sementara ini kita jalani hidup dengan kekuatan cinta, yang menjadi mesin penghalau rasa kangen di antara kita, semuanya demi cita-cita yang diridhoi oleh-Nya.. setuju kan??
Postponent grativication atau penundaan kepuasan, istilah itu ma temukan dalam buku catatan kuliah Filsafat Ilmu oleh prof. Conny Semiawan. prinsipnya cocok ya dengan pantun yang telah ada sejak ma belum lahir, yaitu, berakit-rakit ke hulu berenang ketepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. yuk,..kita pegang prinsip bersama-sama yah, kamu, ma dan pa. Kita dalam masa perjuangan, pengennya terus bersama, tetapi perjuangan belum usai..jangan seperti TIMNAS ya nak, baru dapat angin segar sedikit, seolah kemenangan sudah mutlak di tangan, energi pun terkuras untuk hal-hal yang bersifat simbolik.. ceremonial di sana-sini..wawancara dan mejeng di media.. hasilnya?? ahh!!
ok .. anakku, camkan ya..selamat malam,. always love you ..mmuuah.
Mama&Papa
Komentar