Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2011

TAKDIR

Saat kumulai menggoreskan tulisan ini, jam menunjukkan pukul 1.30 dini hari, baru saja aku mengakhiri obrolan via ponsel dengan adik iparku -Dia baru 20 hari ditinggal wafat oleh suami tercinta. Seperti biasa setiap kali ngobrol dia mengungkapkan kepedihan dan keperihan hatinya, dan seperti biasa pula saya berusaha menguatkan hatinya dan menganjurkan untuk ikhlas menerima. Sebenarnya setiap ngobrol dengannya, khususnya sejak kemalangannya, dalam hati kecilku sendiri mengatakan bahwa jika hal serupa menimpaku, belum tentu aku akan sekuat dia. Kebetulan saja saat ini adalah giliranku untuk menguatkannya.