Curahan Hati Pahlawan Tanpa Tanda Jasa*

Dr.Hj.Fadlilah Husain Jamil, M.Pd.**
Keberhasilan pembangunan Nasional, tidak terlepas dari keterlibatan sumber daya manusia yang bermutu dan berkinerja sangat baik. Namun mendapatkan sumber daya manusia yang demikian tidak semudah mengucapkannya. Lembaga pendidikan pencetak tenaga kerja menjadi sangat penting dibicarakan ketika kita  membahas tentang sumber daya manusia handal.


Barangkali kita sudah terlalu banyak membincangkan, tentang bagaimana seharusnya perguruan tinggi menjalankan perannya, hususnya dalam rangka menelorkan alumni yang siap pakai atau siap latih.Yah..setidaknya perbincangan kita tidak terlepas dari faktor dosen atau pengajar yang harus berkualifikasi baik. Atau pengelolaan lembaga oleh kepemimpinan yang  profesional, dan lain sebagainya.

Namun kali ini, mari kita melongok kiprah sahabat sejawat kita, para pengajar atau guru yang berkutat  di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah, mereka juga sering disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.

Di beberapa kesempatan "bercengkrama" dengan ratusan peserta PLPG sertifikasi guru dari setiap kabupaten se-Provinsi Jambi- hususnya guru Pendidikan Agama Islam, baik di bawah naungan Kementerian Pendidikan Nasional maupun Kementerian Agama - setidaknya menyisakan beberapa catatan "pilu" perjalanan karir mereka.

Bahwa faktanya selama dua puluh tujuh tahun mengajar, sebahagian besar mereka tidak pernah dididik dan dilatih untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi mengajarnya. Jadi wajar,  bila ada pengakuan bahwa "tidak banyak perubahan cara mengajar sejak kami di angkat menjadi guru", meski mereka tidak membantah bahwa karakteristik siswa telah berubah secara signifikan, akibat pesatnya perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Fakta lain, adanya kesan "dianaktirikan" yang dirasakan oleh para guru Pendidikan Agama Islam (PAIS), bahwa mereka tidak difasilitasi pendidikan dan latihan sebagaimana yang sering diterapkan terhadap guru bidang studi umum, meski mereka sama-sama bernaung di bawah Kementerian Pendidikan Nasional (DIKNAS), di kalangan diknas seolah ada anggapan bahwa pembinaan dan pengembangan mereka yang guru PAIS adalah kewajiban Kementerian Agama. Sementara pihak Kementerian Agama pun tidak melakukannya, hmm..cukup dilematis!.

Beberapa kenyataan tersebut tentu menimbulkan tanya, kemana instansi yang berwenang, dalam hal ini kementerian agama dan kementerian pendidikan nasional?. Mengapa hal sepenting ini luput dari pengelolaan?. bukankah seharusnya disadari bahwa Pendidikan Dasar merupakan peletak pertama pembentukan karakter anak bangsa? yang mana bila dasar atau pondasi tidak kokoh maka akan mengaklibatkan kehancuran? bahkan jangan-jangan, rendahnya sebagian mutu lulusan perguruan tinggi kita - sehingga sulit bersaing di dunia kerja - disebabkan karena adanya kesalahan dalam praktik pengajaran di Sekolah Dasar.

Mewakili curahan hati para pahlawan tanpa tanda jasa ini, diharapkan adanya perhatian semua pihak terkait, dan ditunggu political will dari pemerintah, untuk mulai memikirkan solusi yang mengarah kepada penyelesaian persoalan guru yang sangat mendasar ini, melakukan pembinaan dan pengembangan, yang sesungguhnya teramat didambakan. Keberhasilan pendidikan adalah suatu kemutlakan, dan guru bermutu merupakan keharusan, terlebih bila dikaitkan dengan cita-cita terwujudnya JAMBI EMAS 2015 di Provinsi tercinta ini. Amin. Salam  hangat untuk para guru!!.

Wassalam.

*Harian Jambi Ekspres /Opini/4-5 okt, 2011
**-Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN STS Jambi,
  -Ketua Umum Fatayat NU Provinsi Jambi

Komentar

syamsul mengatakan…
problemnya bukan pada level kualifikasi standard, tetapi pahlawan ini tergerus oleh posisi guru berkarakter yang cenderung enggan mentransformasikan nilai-nilai sehingga ia menjadi role model.
Inspirasi mengatakan…
siiip.. sepertinya anda banyak tahu tentang dunia guru.. apa anda juga berkecimpung di dunia pendidikan? trims telah mampir.. salam hangat untuk anda.
Mbah Dukun mengatakan…
ya saya setuju dengan Pak Syamsul. sekarang guru lebih banyak terfokus dengan kurikulum daripada perkembangan siswa didiknya. semoga guru Indonesia makin baik. berjuang
muswadi mengatakan…
As, Alhamdulillah guru lebih berdaya meningkatkan SDM nya dengan adanya program sertifikasi guru. Ada empat kategori yang dapat dijadikan indikator dalam menentukan tingkat keberhasilan pendidikan yaitu:
1. Dapat tidaknya seorang lulusan melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi
2. Dapat tidaknya memperoleh pekerjaan
3. Besarnya penghasilan (gaji) yang diterima
4. Sikap perilaku dalam konteks sosial, budaya, dan politik.

Postingan populer dari blog ini

Baju Bodo Bugis